PlotPoint
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

PlotPoint

Tulis Sekarang!
 
HomeLatest imagesSearchRegisterLog in

 

 Akhirnya..

Go down 
AuthorMessage
Twinidi

Twinidi


Posts : 1
Join date : 2013-01-18
Age : 28

Akhirnya.. Empty
PostSubject: Akhirnya..   Akhirnya.. EmptyFri Jan 18, 2013 7:20 pm

Akhirnya..aku menemukan tempat yang lumayan asik untuk menulis. Yaa walaupun sebenernya aku masih bingung sih bagaimana cara menggunakan Plotpoint yang baik dan benar. Masih bingung gitu. Tapi yasudahlah yang penting aku bisa menuliskan sesuatu disini.

Hari ini..seperti biasa melelahkan. Tapi bedanya hari ini aku benar benar berfikir keras tentang sebuah pilihan. Pilihan apa? Ya untuk anak kelas tiga SMA sepertiku ini biasanya akan galau dengan yang namanya kuliah. Kelas tiga ini obrolannya kuliaaaaaaaah terus.

Nah, hari ini aku sudah memutuskan. Untuk menuliskan Universitas Dipenogoro sebagai tujuanku melalui snmptn undangan. Untuk mencapai keputusan akhir ini,menurutku tidak mudah. Karena sebelumnya aku masih bingung, apakah memilih FIB UI yang sebenarnya sudah aku inginkan sejak dulu, atau Komunikasi Undip.

Sepertinya aku akan bercerita dari awal..

Saat penjurusan SMA waktu itu, aku memilih untuk masuk IPS. Karena jurusan kuliah yang mau aku ambil tidak ada yang berbau IPA. Dari SMP, keinginanku untuk kuliah hanya ini, kuliah di sastra inggris UI.
Aku benar-benar mantap tadinya. Sampai akhirnya sedikit goyah oleh jurusan Ilmu Komunikasi.
Singkat cerita..ada seorang teman yang dekat denganku, yang seingatku sih belum pernah ngasih tau dia mau masuk dijurusan apa. Selama ini hanya aku yang sering bilang padanya, bahwa aku ingin masuk sastra inggris.
Kalimatnya yang sekarang masih aku ingat, kurang lebih begini; Gue tuh nggak pede aja mau bilang ke orang, gue mau ambil jurusan apa nantinya. Takutnya nanti nggak keterima.

Lalu, pada saat kami kelas tiga ini. Entah bagaimana awalnya, mungkin saat kami semua menuliskan jurusan dan universitas yang dituju masing-masing dipapan tulis, dia menuliskan Sastra Inggris-UI setelah namanya. Dan aku..pertamanya tidak tahu harus merasakan apa.

Aku nggak menyalahkannya. Sama sekali enggak. Karena memang yang lebih pantas untuk memilih jurusan itu dan masuk di jurusan itu,ya dia. Ketimbang aku ini.
Dan aku juga nggak mempermasalahkan itu. Dia teman baikku.
Apa yang harus dipermasalahkan juga ya..

Balik ke masalahku..
Jadi..saat itu aku menuliskan Komunikasi - Undip dipapan tulis. Dan aku sudah mantap sekali dengan jurusan dan univ. ini. Padahal sejujurnya akupun belum mendapat izin orangtua, apakah boleh kuliah diluar kota.

Sampai pada akhirnya..
Orang-orang berjaket kuning memenuhi sekolahku. Para alumni sekolah yang sekarang kuliah di UI, datang, masuk ke ke kelas masing-masing dan mulai mengucapkan kalimat persuasi.
Aku sempat balik lagi ke jurusan awal. Sastra. Hanya kali ini bukan Sastra Inggris tapi Bahasa dan kebudayaan Korea. Ah..memang sebenarnya aku ini ingin masuk Fakultas Ilmu Budaya,sih.

Masalah muncul ketika aku berbicara dengan papa. Tentang jurusan dan universitas itu, yang orang tua aku sebenarnya tidak mengizinkan. Galau lageeeeeeeeeeeeee.
Sampai sampai aku nangis hari ini karena memikirkan jurusan dan universitas. Untungnya aku hanya galau antara Sastra dan Komunikasi saja. Setidaknya aku sudah punya 2 pilihan tetap.

Sampai pada akhirnya..tep! Entah keyakinan darimana, dengan ditemani temanku. Aku pergi keruangan Pak Ato, untuk mengganti jurusan snmptn undangan ini.
Pilihan pertama: UNDIP, Komunikasi
Pilihan kedua: UNDIP, Bahasa dan Sastra Inggris

Begitu pulang kerumah..aku bicara lagi dengan papa.
Aku menjelaskan kalau aku benar-benar ingin kuliah diluar kota. Kurang lebihnya, aku ngomong begini sama papa tadi;
Pa, aku mau kuliah diluar. Kalau aku diluar, aku bisa belajar mandiri. Juga bisa memperluas pergaulan. Memperluas lho, bukan lebih bebas. Dan juga mendapatkan banya pengalaman-pengalaman baru. Pengen berubah dari sebelumnya. Pengen lebih maju. Untungnya anak papa ini nggak aneh-aneh kok. Masa Papa udah keluar uang banyak, mau aku pake buat main-main pas kuliah nanti. Kalau bisa malah aku mau kerja sambil kuliah,pa. Biar bisa nabung juga. Insyaallah setelah lulus kuliah bisa dapet kerjaan sesuai yang aku mau dan mampu. Insyaallah kalau hasil dari kerjaan itu bisa bikin aku lebih baik dari Papa dan Mama. Biar aku bisa balas budi juga nantinya.


Lalu Papa menjawab; Ya baguslah nak kalau kamu berpikirannya seperti itu.
Jadi boleh pa kalau aku terima di Semarang?
InsyaAllah





PS; Semoga ada jalan, doakan ya! sunny














































Back to top Go down
http://forevertwihard.tumblr.com
 
Akhirnya..
Back to top 
Page 1 of 1

Permissions in this forum:You cannot reply to topics in this forum
PlotPoint :: PENULISAN :: Buku Harian-
Jump to: